Senin, 18 Agustus 2014

Boddhirukkhawematta



Bodhirukkhawematta, Adalah perbedaan dari pohon boddhi, yaitu :
      1.    Buddha Dipankara ada pohon bodhi namanya pohon Kapitana.
      2.    Buddha Kondannya ada pohon bodhi namanya pohon Salakalyani.
      3.    Buddha Manggala, Buddha Sumana, Buddha Rewata, dan Buddha Sobhita ada pohon Bodhi namanya pohon Naga.
      4.    Buddha Anomadassi ada pohon Bodhi namanya pohon Ajjuna.
      5.    Buddha Paduma dan Buddha Narada ada pohon Bodhi namanya pohon Mahasona.
      6.    Buddha Padumuttara ada pohon bodhi namanya pohon Salla atau Sala.
      7.    Buddha Sumedha ada pohon Bodhi namanya pohon Nipa.
      8.    Buddha Sujata ada pohon Bodhi namanya pohon Welu.
      9.    Buddha Piyadassi ada pohon Bodhi namanya pohon Kakudha.
    10.   Buddha Atthadassi ada pohon Bodhi namanya pohon Campaka.
    11.   Buddha dhammadassi ada pohon Bodhi namanya pohon Rattakurawaka.
    12.   Buddha Siddhattha ada pohon Bodhi namanya pohon Kanikara.
    13.   Buddha Tissa ada pohon Bodhi namanya pohon Asana.
    14.   Buddha Pussa ada pohon Bodhi namanya pohon Alamaka.
    15.   Buddha Vipassi ada pohon Bodhi namanya pohon Patali.
    16.   Buddha Sikhi ada pohon Bodhi namanya pohon Pundarika.
    17.   Buddha Wessabhu ada pohon Bodhi namanya pohon Sala.
    18.   Buddha kakusandha ada pohon Bodhi namanya pohon Sarisa.
    19.  Buddha Konagamana ada pohon Bodhi namanya pohon Udumbara.
    20.   Buddha Kassapa ada pohon Bodhi namanya pohon Nigrodha.
    21.   Buddha Gotama ada pohon Bodhi namanya pohon Assatha.

Dhamma Niyama (Hukum Tertib Kosmis)



Menurut ajaran Agama Buddha, alam semesta dengan segala isinya diatur oleh sebuah hukum universal yang berlaku di semua alam kehidupan (31 alam, termasuk alam manusia), segala isi bumi, tata surya-tata surya, maupun maupun semua galaksi di jagad raya ini. Hukum unuversal ini adalah Dhammaniyana.
Dhammaniyama adalah hukum yang bekerja dengan sendiri, bekerja sebagai hukum sebab akibat, dan hukum kamma sebagai hukum moral  merupakan salah satu dari lima niyama yang bekerja di alam semesta ini.

1.                Utu Niyama
Utu niyama adalah hukum universal tentang energi yang mengatur terbentuk dan hancurnya bumi, planet, tata surya, temperatur, cuaca, halilintar, gempa bumi, angin, ombak, matahari, gunung meletus, metabolisme manusia, dan lainnya yang bertalian dengan energi (fisika, kimia).
2.                Bija Niyama
Bija Niyama adalah hukum universal yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan. Yaitu bagaimana biji, steak, batang, pucuk, daun dapat bertunas, tumbuh, berkembang, berbuah, kemudian dari bibit bisa menghasilkan buah yang banyak.atau adanya berbagai jenis buah-buahan.
3.                Kamma Niyama
Kamma Niyama adalah hukum universal yang berkaitan dengan  hukum kamma. Kamma Niyama menekankan pada tanggung jawab yang harus dihadapi, dan diselesaikan dengan baik dan bijaksana, bukan dihindari, disesali dan ditinggal pergi.
Perbuatan-perbuatan diklasifikasikan sebagai kamma apabila dilakukan karena adanya niat atau kehendak (cetana).
4.                Citta Niyama
Citta Niyama adalah hukum universal tentang pikiran atau batin.  Seperti timbul dan tenggelamnya kesadaran, dan kekuatan pikiran (abhinna) hasil bermeditasi.
5.                Dhamma Niyama
Dhamma Niyama adalah hukum universal tentang segala sesuatu yang tidak diatur oleh keempat niyama diatas.

Berakhirnya Kehidupan di Alam Dewa



Ada lima pertanda yang timbul di diri para dewa ketika mereka hampir habis usianya :
1.    Bunga-bunga yang menghiasi dewa tersebut menjadi layu.
2.    Pakaiannya tidak gemerlap lagi
3.    Keluar keringat dari tubuh dan ketiak.
4.    Penampilan yang anggun berubah menjadi tidak anggun
5.    Tidak bisa lagi menikmati istana mereka yang menyenangkan


Katika ke-lima pertanda tadi muncul di diri seorang dewa, dewa-dewa yang lain mengucapkan tiga pesan bahagia sebab mereka tahu teman mereka akan segera meninggalkan alam dewa :
1.    Oh Dewa, pergilah ke alam manusia ketika engkau meninggalkan alam dewa.
2.    Bawa kembali keyakinan termulia terhadap ariya dhamma yang telah dibabarkan oleh Buddha.
3.    Teguhkan keyakinan tersebut dengan kokoh supaya tidak ada yang dapat mengganggu atau mengguncangnya.

Empat penyebab berakhirnya kehidupan para dewa :
·         Ayukkhaya – akhir dari usia kehidupan dewa
·         Punnakkhaya – habisnya perbuatan baik
·         Aharakkhaya – habisnya zat gizi
·         Kopa – menunjukkan murka dan kemarahan.
(This Noble Life)