YA.
Sariputta terkemuka dalam kebijaksanaan
YA.
Moggallana terkemuka dalam Kekuatan Gaib
Sariputta
terlahir di desa Upatissa dekat Rajagaha. Ayahnya adalah seorang Brahmana
bernama Vanganta dan ibunya bernama Rupasari, karena itulah ia dikenal sebagai
Sariputta yang artinya putera Sari. Sariputta mempunyai 3 adik laki-laki dan 3
adik perempuan yang semua kelak memasuki sangha.
Sejak
kecil kepandaian Sariputta yang istimewa sudah terlihat. Mula-mula ia belajar
kepada ayahnya yang mempunyai pandangan bijaksana dalam pengetahuannya sebagai
seorang Brahmana. Ia mempelajari Veda, kitab suci agama Hindu. Pada usia 8
tahun ia belajar dengan seorang guru dan pada usia 16 tahun ia sudah terkenal
di daerah tempat tinggalnya.
Pada
hari kelahiran Sariputta, lahir pula seorang anak laki-laki di desa Kolita.
Ayahnya adalah kepala desa dan ibunya adalah seorang Brahmana bernama Moggali,
sehingga anak itu disebut juga Moggallana.
Sariputta
dan Moggallana berteman sejak masa kanak-kanak. Mereka bersama-sama pula
menikmati kesenangan hidup. Hingga suatu ketika mereka menyadari bahwa pada
akhirnya semua manusia akan mengalami kematian, dan oleh sebab itu keduanya
bersepakat untuk meninggalkan kehidupan duniawi untuk mencari jalan yang membebaskan
diri dari kematian.
Mereka
pergi berguru kepada Sanjaya, seorang guru yang terkenal saat itu. Dengan
kemampuannya yang luar biasa, Sariputta dan Moggallana diakui sebagai murid
utama. Meskipun telah menguasai semua ajaran yang diberikan gurunya, Sanjaya,
mereka belum juga menemukan jalan pembebasan yang mereka cari. Mereka kemudia
memilih jalan masing-masing untuk berguru, mereka berjanji bahwa siapa diantara
mereka yang kelak terlebih dahulu memperoleh ajaran sempurna akan memberikan
hal itu kepada lainnya.
Suatu
pagi Sariputta melihat Bhikkhu Assaji, siswa pertama Sang Buddha yang sedang
menerima dana makanan di rajagaha. Ia sangat terkesan melihat penampilan
Bhikkhu Assaji yang damai dan agung. Setelah bhikku Assaji selesai makan,
Sariputta mendekatinya dan memberi salam untuk kemudian bertanya siapakah guru
beliau dan apa yang diajarkan oleh guru itu.
Kemudian
Bhikkhu Assaji memberitahukan gurunya adalah Sang Buddha Gotama dan beliau
tidak dapat menerangkan ajaran tersebut panjang lebar karena belum lama menjadi
bhikkhu tetapi dapat menjelaskan secara singkat. Bhikkhu Assaji mengucapkan
syair berikut :
“Ye
dhamma hetuppabhava, tesam hetum tathagato aha;
Tesanca
yo nirodho ca, evam vadi mahasamano.”
Yang
artinya :
“Semua
timbul karena suatu sebab, sebab itu telah diberitahukan oleh Sang Tathagata;
dan juga lenyapnya.
Demikianlah
yang diajarkan oleh Sang Pertapa Agung.”
Setelah
mendengar syair tersebut, Sariputta memperoleh mata dhamma dan mencapai tingkat
kesucian Sotapanna.
Segera
setelah bertemu dengan Bhikkhu Assaji,
beliau menemui Moggallana dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya dan
mengulang syair yang diucapkan Bhikkhu Assaji. Seketika itu Moggallana
memperoleh mata dhamma dan mencapai Sotapanna.
Kemudian
Sariputta dan Moggallana menyampaikan hal ini kepada Sanjaya, tetapi Sanjaya
menolak untuk pergi menemui Sang Buddha. Keduanya lalu pergi bersama 250 murid
Sanjaya ke Vihara Veluvana untuk menemui Sang Buddha dan memohon penahbisan
serta diterima sebagai anggota sangha dengan kata ‘Ehi Bhikkhu’.
Tujuh
hari setelah ditahbiskan, Moggallana mencapai tingkat Arahat setelah mendapat
pencerahan dar Sang Buddha.
Lima
belas hari setelah ditahbiskan, Sariputta berdiam bersama Sang Buddha di gua
Sukarakhta di gunung Gijjhakuta di kota
Rajagaha. Kemudia Sariputta mencapai Arahat setelah Sang Buddha mengkhotbahkan
Vedanapariggha kepada Pertapa Paribbajaka bernama Dighanakha dari keluarga
Aggivesana.
YA.
Sariputta dan YA. Moggallana merupaka siswa-siswa Sang Buddha yang mulia dan
termashyur, juga merukapan siswa Kepala yang membantu Sang Buddha menyampaikan
Dhamma kepada dunia.
Dalam
suatu pertemuan para bhikkhu, Sang Buddha menyatakan bahwa YA. Sariputta adalah
siswa yang terkemuka dalam kebijaksanan dan YA. Moggallana adalah siswa yang
terkemuka dalam kekuatan gaib. Dalam hal kebijaksanaan, YA. Sariputta adalah
yang kedua setelah Sang Buddha.