Senin, 29 Juni 2015

Kisah Sariputta dan Moggallana



YA. Sariputta terkemuka dalam kebijaksanaan
YA. Moggallana terkemuka dalam Kekuatan Gaib

Sariputta terlahir di desa Upatissa dekat Rajagaha. Ayahnya adalah seorang Brahmana bernama Vanganta dan ibunya bernama Rupasari, karena itulah ia dikenal sebagai Sariputta yang artinya putera Sari. Sariputta mempunyai 3 adik laki-laki dan 3 adik perempuan yang semua kelak memasuki sangha.

Sejak kecil kepandaian Sariputta yang istimewa sudah terlihat. Mula-mula ia belajar kepada ayahnya yang mempunyai pandangan bijaksana dalam pengetahuannya sebagai seorang Brahmana. Ia mempelajari Veda, kitab suci agama Hindu. Pada usia 8 tahun ia belajar dengan seorang guru dan pada usia 16 tahun ia sudah terkenal di daerah tempat tinggalnya.

Pada hari kelahiran Sariputta, lahir pula seorang anak laki-laki di desa Kolita. Ayahnya adalah kepala desa dan ibunya adalah seorang Brahmana bernama Moggali, sehingga anak itu disebut juga Moggallana.

Sariputta dan Moggallana berteman sejak masa kanak-kanak. Mereka bersama-sama pula menikmati kesenangan hidup. Hingga suatu ketika mereka menyadari bahwa pada akhirnya semua manusia akan mengalami kematian, dan oleh sebab itu keduanya bersepakat untuk meninggalkan kehidupan duniawi untuk mencari jalan yang membebaskan diri dari kematian.

Mereka pergi berguru kepada Sanjaya, seorang guru yang terkenal saat itu. Dengan kemampuannya yang luar biasa, Sariputta dan Moggallana diakui sebagai murid utama. Meskipun telah menguasai semua ajaran yang diberikan gurunya, Sanjaya, mereka belum juga menemukan jalan pembebasan yang mereka cari. Mereka kemudia memilih jalan masing-masing untuk berguru, mereka berjanji bahwa siapa diantara mereka yang kelak terlebih dahulu memperoleh ajaran sempurna akan memberikan hal itu kepada lainnya.

Suatu pagi Sariputta melihat Bhikkhu Assaji, siswa pertama Sang Buddha yang sedang menerima dana makanan di rajagaha. Ia sangat terkesan melihat penampilan Bhikkhu Assaji yang damai dan agung. Setelah bhikku Assaji selesai makan, Sariputta mendekatinya dan memberi salam untuk kemudian bertanya siapakah guru beliau dan apa yang diajarkan oleh guru itu.

Kemudian Bhikkhu Assaji memberitahukan gurunya adalah Sang Buddha Gotama dan beliau tidak dapat menerangkan ajaran tersebut panjang lebar karena belum lama menjadi bhikkhu tetapi dapat menjelaskan secara singkat. Bhikkhu Assaji mengucapkan syair berikut :
“Ye dhamma hetuppabhava, tesam hetum tathagato aha;
Tesanca yo nirodho ca, evam vadi mahasamano.”
Yang artinya :
“Semua timbul karena suatu sebab, sebab itu telah diberitahukan oleh Sang Tathagata; dan juga lenyapnya.
Demikianlah yang diajarkan oleh Sang Pertapa Agung.”

Setelah mendengar syair tersebut, Sariputta memperoleh mata dhamma dan mencapai tingkat kesucian Sotapanna.

Segera setelah bertemu dengan Bhikkhu Assaji,  beliau menemui Moggallana dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya dan mengulang syair yang diucapkan Bhikkhu Assaji. Seketika itu Moggallana memperoleh mata dhamma dan mencapai Sotapanna.

Kemudian Sariputta dan Moggallana menyampaikan hal ini kepada Sanjaya, tetapi Sanjaya menolak untuk pergi menemui Sang Buddha. Keduanya lalu pergi bersama 250 murid Sanjaya ke Vihara Veluvana untuk menemui Sang Buddha dan memohon penahbisan serta diterima sebagai anggota sangha dengan kata ‘Ehi Bhikkhu’.

Tujuh hari setelah ditahbiskan, Moggallana mencapai tingkat Arahat setelah mendapat pencerahan dar Sang Buddha.

Lima belas hari setelah ditahbiskan, Sariputta berdiam bersama Sang Buddha di gua Sukarakhta di gunung  Gijjhakuta di kota Rajagaha. Kemudia Sariputta mencapai Arahat setelah Sang Buddha mengkhotbahkan Vedanapariggha kepada Pertapa Paribbajaka bernama Dighanakha dari keluarga Aggivesana.

YA. Sariputta dan YA. Moggallana merupaka siswa-siswa Sang Buddha yang mulia dan termashyur, juga merukapan siswa Kepala yang membantu Sang Buddha menyampaikan Dhamma kepada dunia.

Dalam suatu pertemuan para bhikkhu, Sang Buddha menyatakan bahwa YA. Sariputta adalah siswa yang terkemuka dalam kebijaksanan dan YA. Moggallana adalah siswa yang terkemuka dalam kekuatan gaib. Dalam hal kebijaksanaan, YA. Sariputta adalah yang kedua setelah Sang Buddha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar